Beberapa waktu yang lalu di Arma Ubud digelar sebuah Festival Internasional dalam rangka memperingati Hari Saraswati; hari kebijaksanaan, pengetahuan, dan budaya. Berbagai pagelaran budaya pun dipentaskan, seperti pentas Dolanan anak, pembacaan Puisi, peragaan busana Bali, pentas musik, tari, yang semuanya bertemakan tentang hari Saraswati.
Tari Citra Saraswati. m (kedua dari kanan)
Penata Tari: A. A. Ayu Bulantrisna Djelantik
Acara ini dilakukan secara bersamaan oleh Kedutaan Republik Indonesia di 9 negara termasuk Indonesia (Bali), yaitu Amerika (Washington DC, New York), Jepang (Tokyo), Belgia (Brussels), Finlandia (Helsinki), Swedia (Stockholm), Australia (Melbourne), Jerman (Berlin), Belanda (Den Haag), dan ditayangkan secara online Live Streaming ke seluruh dunia.
Semua seniman yang terlibat menampilkan karyanya yang terbaik untuk bisa dinikmati para penonton di seluruh dunia. Salah satu seniman senior tari Bali yang berpartisipasi dalam acara ini adalah Ayu Bulantrisna Djelantik bersama sanggar tarinya menampilkan sebuah tari kreasi “Citra Saraswati”.
Ayu Bulantrisna Djelantik adalah seorang Maestro seniman tari Legong. Dulu beliau pernah mengadakan acara latihan bersama m di f studio dalam usaha merekonstruksi dan mengenalkan Legong Kupu-Kupu Carum untuk selanjutnya agar bisa diwariskan dan ditarikan oleh murid-murid m dari Sanggar Sri Padma Banjar Kalah Peliatan. Ya, kami sangat bersyukur saat itu, semua berjalan baik dan anak-anak sudah dapat menarikannya dengan baik dan masih aktif hingga kini.
Kali ini dalam Festival Hari Saraswati Internasional ini beliau mengajak m untuk ikut bergabung dengan sanggarnya mementaskan karya tarinya, tari “Citra Saraswati.”
Wah, tentu ini adalah kesempatan yang baik bagi m bisa tampil bersama seorang Seniman Senior Legong.
Latihan di panggung Arma, gladi sebelum acara
Proses latihan bersama dilakukan di Denpasar sehari sebelum pementasannya, lengkap dengan busana dan make-up.
Tari Citra Saraswati ditarikan oleh 10 orang penari yang terdiri dari 2 penari Rejang Dewa, 4 penari Rejang Asak, 3 penari Legong, dan seorang sebagai penari dewi Saraswati yaitu Ibu Bulantrisna sendiri. Semua ini menggambarkan keanggunan dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan, Kesenian, Kebijaksanaan, dan Inspirasi.
Tari Citra Saraswati
Beberapa penari menari dengan membawa properti tari berupa alat-alat musik seperti seruling, gentorag, cengceng, dan juga Lontar sebagai perlambang aksara.
Karya yang anggun nan agung!
Puji syukur acara pementasan berlangsung baik.
Terima kasih kepada ibu Bulantrisna dan juga teman-teman para penari dari Bengkel Ayu Bulantrisna!