Pada tanggal 16 November 2013 Sanggar Dewi Sri melakukan sebuah rekaman iringan tari Legong Kupu Kupu Carum bekerjasama dengan Ibu Bulantrisna Djelantik.
Meskipun ini hanya rekaman iringan gamelan saja namun keberadaan penari tetap diperlukan, terutama untuk angsel (tanda atau isyarat transisi menuju ke irama atau gerakan lainnya). Untuk itu m (mayumi) mengajak murid-muridnya dari Sri Padma untuk ikut dalam proses latihan dan rekaman ini.
Suasana latihan sebelum rekaman
Sebelumnya sempat hujan juga. Turunnya hujan ini membuat hawa menjadi lebih sejuk. Sambil menunggu reda semua seniman beristirahat, makan, dan ngobrol santai.
Ayo kita makan dulu!
Dari kiri: Ibu Bulantrisna, Ibu Nyoman pembina sanggar, m , dan Pak Ketut Madra
Tak lama berselang hujan pun reda. Rekaman dimulai. Tak tampak raut wajah tegang dari bapak-bapak penabuh gamelan ini. Mereka memainkannya dengan tenang karena mereka telah mempersiapkannya dari sebelumnya.
Para penabuh sudah sejak sore latihan. Mereka melatih iringan ini dengan giat. Hasilnya begitu terasa dimana saat direkam tanpa adanya pengulangan. Hanya satu kali penampilan, rekaman sudah berhasil. Wah, hebat ya mereka!
Yang agak sulit bagi penari saat proses rekaman berlangsung adalah berusaha menari dengan tidak mengeluarkan suara-suara gerak tubuh, seperti suara gerakan kaki (nyregseg), suara saat menggunakan properti kipas, dan lain-lain.
Para penari menari saat rekaman berlangsung
Kegiatan pada malam rekaman tersebut merupakan pengalaman bagus bagi murid-murid m , dimana mereka mendapatkan pelatihan tari Legong ini langsung dari Ibu Bulan dengan gerakan hasnya – ala Ibu Bulan, gerakan dari hasil rekonstruksi tari yang ia lakukan sebelumnya.
Semoga pengalaman ini dapat menjadi sebuah bekal bagi para calon penari Legong Kupu Kupu Carum ini agar dapat menarikannya dengan baik di kemudian hari.
Puji syukur acara berlangsung dengan lancar. Terima kasih kepada para penabuh Sanggar Dewi Sri, Ibu Bulantrisna Djelantik, Bapak dan Ibu Nyoman Sumerta. Juga kepada teman kami dari Agung Studio.