Kali ini kami pentas gamelan bertepatan dengan hari raya Kuningan, tepatnya saat upacara “Karya Agung Ngenteg Linggih lan Ngusabha Dalem” di Pura Dalem Gede Peliatan.
Tidak seperti biasanya, dalam setiap odalan agung para wanita selain menggunakan busana adat sembahyang mereka juga mengenakan sebuah ikat kepala berwarna putih. Tak terkecuali, wanita yang akan pentas gamelan juga memakainya.
Foto bersama dengan suasana yang penuh kebersamaan
Sejak bertambahnya jumlan anak-anak yang ikut latihan, saya membagi jadwal latihannya menjadi beberapa grup berdasarkan kelompok umur, yaitu kelompuk umur anak-anak SMA, SMP dan SD kelas besar, serta SD kelas kecil dan TK.
Saya melatih dengan pembagian ini sejak tahun lalu. Dan kelihatannya ini lebih mudah pengaturannya.
Dan ketika tiba saatnya mereka kumpul bersama dalam sebuah pementasan, wow, ini seperti menjadi keluarga besar, sangat bagus, dan penuh kebersamaan.
Dan khusus untuk pementasan gamelan di Pura ini saya meminjam beberapa sarung seragam dari kelompok Ibu-Ibu PKK di Banjar saya. Kebetulan juga kebanyakan anggota dari Ibu-Ibu PKK ini adalah para Ibu atau Orang Tua dari anak-anak didik saya. Bagus, mereka mendukung!
Duduk santai jelang pementasan
“Kapan mulainya ya??! Sudah tidak sabar lagi main gamelan”
Warga masyarakat yang akan sembahyang
Saat pentas ngayah gamelan, terkadang para pemain duduk dalam bangunan yang posisinya lebih tinggi dari tempat duduk para warga yang akan sembahyang. Ini sebuah keberuntungan bisa melihat keseluruhan ritual ini.
Saya senang dan menikmati suasana-suasana tenang jelang sembahyang. Hening dan damai!